Aku berdiri di pinggir jalan. Memandangi
jalanan berdebu penuh asap knalpot. Tak kuhiraukan udara panas yang menyengat.
Noda merah itu masih membekas jelas. Aku terpaku mengingat kejadian kemarin
malam.
Panggil saja aku Hasan. Saat itu, aku
sedang mengendarai motor dibonceng oleh kawanku. Udara malam yang dingin, tak
kuasa menembus tubuhku yang baru saja menenggak minuman keras. Aku dan beberapa
temanku baru saja kembali dari warung tengah malam untuk berpesta. Jauh dari
istri dan anak membuatku kesepian. Aku butuh hiburan, dan minuman keras adalah
solusinya.
Aku dan kawanku hendak kembali ke
kontrakan. Akibat pengaruh miras, membuat kawanku yang membonceng tidak sabar
untuk menunggu macet. Jalanan ini memang sering macet, karena banyaknya industri
di sepanjang jalan. Kawanku mencoba untuk menyalip sebuah truk tronton
bermuatan kayu glondongan. Di tengah kesadaranku yang menipis, aku mulai
ketakutan. Nahas, kawanku tidak sadar ada lubang di hadapannya.
Motor kami terguling.
Aku terpental sejauh lima meter,
sedangkan kawanku berakhir di bawah roda truk tronton. Isi kepalanya tercerai,
dan ia meninggal seketika. Aku yang masih sadar, melihat banyak kendaraan
berhenti dan orang-orang mulai berkerumun. Sedangkan aku hanya bisa berdiri
kaku menyaksikan kawanku menemui ajalnya.
Kejadian itu membuatku syok. Bagaimana
jika aku berakhir seperti kawanku? Mati setelah menenggak minuman haram tanpa
ingat Allah? Bagaimana nasibku di akhirat? Alangkah meruginya aku. Aku teringat
ibu yang sudah sepuh. Ibu memberiku nama Hasan bukan untuk menjadi orang yang
rusak.
Maka, di sinilah aku sekarang.
Tersungkur di masjid menyesali perbuatanku yang lalu. Minuman keras, berjudi,
dan mencuri adalah hal yang biasa aku lakukan. Aku ingin berubah.
Beberapa bulan setelah kejadian itu, aku
menjadi pengurus masjid di komplek kontrakanku. Aku bertemu teman-teman baik
yang selalu mengingatkan kebaikan. Aku tidak malu untuk menceritakan kisahku
pada mereka, agar menjadi pelajaran.
Kawan, memang benar, hanya Allah yang
bisa memberi hidayah kepada hamba-Nya lewat jalan yang tidak pernah kita
sangka.
Notes:
Ini adalah kisah nyata dari seorang kawanku yang aku tulis bersama teman-teman beasiswa penulis pilihan dari Indscrip Creative
Buku dapat dipesan di Tokopedia
#beasiswapenulispilihan
#IndscriptCreative
0 comments: