![]() |
Sumber gambar: wikipedia (gua Hira) |
Sudah hampir lima belas abad sejak Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam. Sejak saat itu, perlahan-lahan banyak orang yang masuk Islam, hingga ke Indonesia. Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Tulisan ini akan membahas tentang sejarah awal mula Nabi Muhammad SAW diutus menjadi nabi dan rasul.
Baca juga Kehidupan Nabi Muhammad SAW Sebelum Mendapat Risalah
Turunnya Wahyu Pertama
Sebagaimana diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW lahir di tengah-tengah masyarakat Arab yang menyembah berhala, nilai moral dan perikemanusiaannya rendah, serta masyarakatnya hidup sesuka hati. Ketika Nabi Muhammad SAW memasuki usia 40 tahun, beliau mulai berkhalwat di gua Hira’, menyingkir dari hiruk pikuk masyarakat Arab sembari memikirkan bagaimana caranya memperbaiki kebiasaan buruk mereka.
Setelah lebih dari satu bulan beliau berkhalwat, pada tanggal 17 Ramadhan 610 M, Nabi Muhammad SAW didatangi malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama, yaitu surah Al-‘Alaq (96): 1-5.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ (1) خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ (3) الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ (4) عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ (5)
Artinya: "(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. (4) Yang mengajar (manusia) dengan pena. (5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq (96): 1-5)
Setelah itu, beliau pulang dengan tubuh gemetar dan mengabarkan berita ini kepada istrinya, Khadijah, dan saat itu juga Khadijah mengimaninya. Wahyu yang pertama ini menandakan bahwa Nabi Muhammad SAW telah resmi diangkat menjadi nabi dan rasul yang terakhir.
Baca juga Peradaban Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam
Turunnya Wahyu Kedua
Setelah turun wahyu yang pertama, Nabi Muhammad SAW merasa bingung dengan apa yang harus beliau lakukan. Pasalnya, beliau belum mendapat perintah yang jelas tentang tugas-tugasnya. Nabi Muhammad SAW terus menanti turunnya wahyu yang kedua. Ternyata wahyu yang kedua ini memiliki jeda yang cukup lama, yaitu sekitar dua setengah tahun.
Wahyu yang kedua yaitu surah Al-Muddatsir (74): 1-7.
يٰأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ(1) قُمْ فَأَنْذِرْ(2) وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ (3) وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ(4) وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ(5) وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ(6) وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ (7)
Artinya: “(1)Wahai orang yang berkemul (berselimut)! (2)bangunlah, lalu berilah peringatan! (3) dan agungkanlah Tuhanmu, (4)dan bersihkanlah pakaianmu, (5) dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji, (6) dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. (7) Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.” (QS. Al-Muddatsir (74): 1-7)
Maka jelaslah apa yang harus dilakukan Nabi Muhammad SAW. Wahyu yang kedua ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mulai berdakwah, menyebarkan agama Islam.
Kemudian Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Beliau menyebarkan agama Islam kepada keluarga dan orang-orang terdekatnya terlebih dulu. Hal ini dikarenakan saat itu Islam adalah agama baru di tengah-tengah masyarakat yang menyembah berhala. Kekuatan Islam juga masih lemah. Dikhawatirkan jika Nabi Muhammad SAW terang-terangan mengajak memeluk Islam, akan dapat membahayakan jiwanya atau umatnya.
Orang yang pertama kali masuk Islam adalah Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW. Selain itu, ada sahabat Nabi Muhammad SAW sejak usia remaja, yaitu Abu Bakar As-Shiddiq. Dari kalangan anak-anak yaitu Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi Muhammad SAW sekaligus anak angkat beliau, dan Zaid bin Haritsah yaitu hamba sahaya yang dimerdekakan oleh Khadijah. Mereka yang pertama kali masuk Islam disebut dengan assabiqunal awwalun.
Lebih lanjut, yang termasuk assabiqunal awwalun atau orang-orang yang pertama kali masuk Islam adalah Khadijah binti Khuwailid, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar As-Shiddiq, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah
Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi ini selama tiga tahun. Selama itu pula, terbentuklah kelompok mukmin yang saling membantu dan menguatkan. Perlahan tapi pasti, Islam menjadi agama baru yang memiliki pondasi kuat di tengah masyarakat Arab. Hal ini bisa dilihat dari masuk Islamnya Khadijah dan Abu Bakar As-Shiddiq, seorang saudagar kaya yang dihormati dan siap menggunakan seluruh kekayaannya untuk dakwah Islam.
0 comments: