Cari Blog Ini

Chat GPT berbasis AI (Tribun Jatim) Chat GPT, sebuah istilah yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di media sosial. Sebenarnya, saya se...

Chat GPT, Mesin yang Mampu Menggerus Kreativitas Manusia?

kehebatan Chat GPT
Chat GPT berbasis AI (Tribun Jatim)

Chat GPT, sebuah istilah yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di media sosial. Sebenarnya, saya sendiri sudah lama mendengar istilah ini. Ketika di beranda Facebook saya, para blogger ramai membahas Chat GPT yang mungkin bisa mematikan mata pencaharian para blogger dan penulis. 


Awalnya saya tidak begitu tertarik dengan pembahasan Chat GPT. Tidak paham juga apa maksudnya. Setelah saya melihat beberapa tayangan Youtube yang membahas Chat GPT, barulah saya paham. Chat GPT, antara kemudahan yang ditawarkan untuk pekerjaan manusia sampai berpotensi mengganti pekerjaan manusia. Tampaknya, lagu Nasida Ria yang berjudul tahun 2000 terbukti nyata. Ketika pekerjaan manusia banyak digantikan oleh mesin. 


Apa Itu Chat GPT?

Chat GPT (Generative Pre-training Transformer) adalah sebuah robot atau chatbot berbasis Artificial Intelegent (AI) yang mampu memberikan jawaban akurat sesuai dengan bahasa manusia. Software ini dikembangkan oleh perusahaan Open AI. Sejak pertama kali diluncurkan pada 30 November 2022, Chat GPT sudah mempunyai lebih dari satu juta pengguna di seluruh dunia. 


Gambaran yang lebih jelasnya seperti ini. Pernahkah kalian melakukan chatting dengan customer service secara online, seperti CS Niagahoster atau yang lainnya? Biasanya, kalian akan chatting dengan mesin yang jawaban dan bahasanya itu-itu saja. Terkesan kaku seperti bahasa template. Itulah yang disebut dengan chatbot


Chat GPT buatan Open AI
Chat GPT dikembangkan oleh perusahaan Open AI (Cyber Media)

Sedangkan Chat GPT, walau sama-sama chatbot, tetapi mampu memberikan jawaban yang lebih lugas dan jelas dengan bahasa yang biasa dipakai manusia. Seolah-olah kita sedang berbicara dengan manusia sungguhan. 


Bandingkan dengan Google Search. Ketika kita mengetikkan kata kunci di mesin pencari, Google akan menampilkan beberapa artikel yang sesuai dengan kata kunci yang kita tulis. Kita harus memilih sendiri satu demi satu mana artikel yang sesuai dengan kebutuhan kita. Sedangkan Chat GPT mampu memberikan jawaban langsung secara lebih akurat. 


Ketika kita mengetikkan kata kunci tertentu, menulis pertanyaan atau perintah, Chat GPT akan memberikan jawaban yang paling relevan. Jawaban ini berdasarkan informasi yang sudah Chat GPT himpun dari jutaan data yang ada di dalamnya. Selain itu, Chat GPT juga bisa membuat puisi, membuat artikel bahkan essay secara utuh. Dengan bahasa ilmiah seperti ditulis oleh manusia sendiri. 


Untung Rugi Adanya Chat Gpt

Artificial Intelegent atau kecerdasan buatan adalah teknologi yang pasti akan mendampingi manusia di era 4.0 ini. Salah satu bentuknya adalah Chat GPT. Walau demikian kita sebagai manusia harus bijak menggunakan teknologi ini karena adanya kecerdasan buatan akan selalu berdampak pada kehidupan manusia, baik positif maupun negatif. 


1. Chat GPT Membantu Meringankan Tugas Manusia

Tujuan diciptakannya teknologi AI tentu untuk mempermudah pekerjaan manusia supaya lebih efektif dan efisien. Dengan adanya AI, waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu bisa lebih dipangkas sehingga manusia bisa mengerjakan pekerjaan yang lebih penting. 


Namun, dampak buruknya adalah bahwa AI termasuk Chat GPT ini berpotensi untuk menambah pengangguran. Penyebabnya, AI membuat pekerjaan yang biasanya dikerjakan beberapa manusia cukup dikerjakan satu atau dua orang saja. 


2. Dampak Chat GPT di Dunia Pendidikan

Nah, ini yang harus diwaspadai. Kemudahan yang ditawarkan Chat GPT rawan disalahgunakan oleh para siswa maupun mahasiswa. Dengan kemudahan yang ditawarkan Chat GPT, pelajar bisa mengerjakan tugas dengan mudah dan dalam waktu singkat. Tanpa perlu banyak berpikir. 


Ketika Chat GPT di tes dengan perintah untuk membuat suatu artikel dengan tema tertentu, dan  artikel tersebut di cek plagiarismenya, hasilnya mencengangkan. Tidak terdeteksi plagiat sama sekali. Waw. Ini tentu membuat para dosen dan guru ketar-ketir. Bahkan di sebuah universitas di Amerika, para dosen sudah menerapkan aturan untuk tidak menggunakan tugas tertulis seperti membuat makalah. Mereka lebih menekankan kepada pemberian tugas berbentuk tulisan tangan, diskusi, atau tes lisan. 


contoh penggunaan Chat GPT
(Gambar: KeyzeX)

3. Chat GPT dan Kreativitas Menulis

Kemudahan yang ditawarkan Chat GPT kemudian mempertanyakan kreativitas manusia, terutama di dunia penulisan maupun blog. Chat GPT rawan disalahgunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi di dunia yang menjungjung tinggi kreativitas menulis. Jika hendak berlaku curang, seseorang bisa saja membuat artikel dengan bantuan Chat GPT lalu menjualnya. Atau tinggal copy paste hasil tulisan Chat GPT dan mengunggahnya di blog


Ini semua baru permulaan. Chat GPT yang sudah membuat heboh dunia ini baru di tahap awal pengembangannya. Tentunya, perangkat lunak ini akan terus dikembangkan sehingga mempunyai fitur yang lebih canggih lagi. Maka, manusia harus siap bahwa tantangan ke depan tentu lebih besar. Perlu sikap bijak dalam menggunakannya. Jika tidak, maka perang antara manusia dan kecerdasan buatan pun mungkin tidak bisa dielakkan lagi. 


0 comments: